Tradisi perayaan 17 Agustus berawal dari momen bersejarah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945. Setelah kemerdekaan diproklamasikan, masyarakat di berbagai daerah mulai mengadakan upacara dan kegiatan sederhana sebagai bentuk rasa syukur. Seiring waktu, perayaan ini berkembang menjadi tradisi tahunan yang meriah, dilengkapi lomba rakyat, pawai, dan berbagai acara yang mempererat persatuan.

Persiapan acara 17 Agustus di berbagai daerah biasanya dimulai beberapa minggu sebelum hari peringatan. Kegiatannya meliputi pemasangan dekorasi, penjadwalan lomba, hingga latihan untuk upacara bendera. Semua ini dilakukan sebagai bentuk penghormatan terhadap perjuangan para pahlawan sekaligus menjaga tradisi perayaan kemerdekaan di tengah masyarakat

 Begitu juga dengan MI PLUS ARRUHAMA yang ikut serta dalam merayakan acara 17 agustus yang ke 80. Menjelang peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia, MI PLUS ARRRUHAMA telah menyiapkan konsep kegiatan khusus yang dirancang untuk menanamkan nilai-nilai luhur kepada para siswanya. Kegiatan ini bertujuan agar anak-anak dapat menghargai perjuangan para pahlawan, meningkatkan rasa nasionalisme, serta menumbuhkan semangat patriotisme sejak usia dini.

Selain itu, peringatan 17 Agustus juga diharapkan menjadi momen berharga bagi anak-anak di era digital saat ini. Banyak dari kesehariannya yang dihabiskan dengan bermain gawai, sehingga melalui lomba-lomba khas Agustusan, mereka dapat lebih aktif berinteraksi, berkreasi, dan mengembangkan sikap serta karakter positif.

Untuk jenis lomba yang akan digelar, pihak sekolah belum memutuskan secara final. Hal inikarena rencana kegiatan perlu dimusyawarahkan terlebih dahulu bersama bapak dan ibu guru serta panitia lapangan. Tidak semua keputusan dapat ditentukan langsung oleh penanggung jawab, mengingat adanya pembagian peran dalam pelaksanaan teknis di lapangan. Misalnya, ada guru yang bertugas khusus merancang lomba untuk kelas bawah, dan ada pula yang fokus untuk kelas atas. 

Setelah pembagian tugas dilakukan, setiap guru yang mendapat tanggung jawab akan merancang jenis kegiatan yang sesuai dengan karakter dan kebutuhan siswa di kelompoknya masing-masing.

Di luar kegiatan lomba, salah satu upaya rutin yang dilakukan sekolah untuk menanamkan nilai kebangsaan adalah melaksanakan upacara bendera setiap minggu. Upacara ini menjadi simbol penghormatan terhadap perjuangan para pahlawan dan pengingat akan pentingnya menjaga persatuan. Selain itu, dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKN), siswa juga dibekali materi dan nasihat yang berkaitan dengan sejarah bangsa. Melalui pelajaran ini, anak-anak dapat memahami kisah heroik para pahlawan Indonesia dalam memperjuangkan hak-hak rakyat, terutama dalam proses menuju kemerdekaan.

Melalui kombinasi antara kegiatan perayaan, pembelajaran di kelas, dan pembiasaan positif, peringatan Hari Kemerdekaan di MI diharapkan menjadi momen edukatif yang menyenangkan, sehingga nilai-nilai perjuangan pahlawan tetap hidup di hati generasi penerus bangsa.

Menurut persepsi PAK ZEZEN ZAENAL MUTTAQIN selaku kepala MI ARRUHAMA tentang kemerdekaan itu sendiri Adalah “secara tertulis bahwa Indonesia telah di promlamir kan bahwa Indonesia telah merdeka tapi secara ruh menurut bapa Indonesia belum sepenuhnya merdeka, karna banyak keadilan yang harus ditegakkan, maka dalam hal keadilan ini belum rata, ada istilahnya hukum hanya tumpul ke atas dan tajam ke bawah”.Lalu pesan Beliau untuk anak muda zaman sekarang” kita jangan sampai menutup diri, hati untuk menerima perubahan, karna sejatinya perubahan itu pasti akan ada kapan pun dimana pun, termasuk kalian semua juga pasti akan berubah, semuanya akan berubah seiring berjalannya waktu, makanya dalam momen kemerdekaan ini jangan pernah malas untuk belajar, jangan pantang menyerah, tetap semangat, banyak motivasi untuk tumbuh, dan jangan nutup diri untuk perubahan, terus berkembang”  

Leave a Comment